Ada
banyak tujuan kedatangan Yesus ke Dunia yakni; menggenapi Hukum Taurat dan
Nubuatkan Para Nabi, menyiarkan kabar baik kepada orang miskin, menyatakan
kasih Bapa, menebus dosa, menyelamatkan manusia, menanggung kutuk dan lain
sebagainya. Natal menjadi momen untuk mengenang kembali kedatangan dan
kelahiran Yesus ke Dunia. Sebetulnya penyambutan Sang Juru Selamat tidak hanya
pada perayaan Natal tetapi disetiap perayaan yang selalu kita praktikkan dalam
Ekaristi. Namun hal itu tak semua orang tahu sehingga umat Katolik menyambut Sang
Juru selamat pada 25 Desember sebagai hari Natal seluruh Dunia.
Natal
merupakan perayaan yang paling dinantikan oleh umat Katolik di seluruh Dunia.
Perayaan Natal diperingati pada tanggal 25 Desember. Pada tahun ini, perayaan Natal
akan jatuh pada hari Minggu. KWI-PGI menetapkan tema Natal tahun ini
berdasarkan Kitab Suci; Matius 2:12 yang berbunyi “dan karena
diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan Kembali kepada Herodes, maka pulanglah
mereka ke negerinya melalui jalan lain”. Tema ini menjelaskan tentang
keanekaragaman yang merupakan anugerah yang harus disyukuri, dirawat, dan
dikembangkan. Tak hanya itu, tema ini sebagai ajang untuk membangun peradaban
yang saling mengasihi di tengah maraknya tindak kekerasan, menjalin kerukunan
di tengah intoleransi, dan meningkatkan budaya jujur.
Makna
dari tema tersebut adalah orang tidak lagi menjalani hidup dengan cara lama,
tetapi dengan cara baru. Dalam arti kedatangan Sang Juru selamat di tengah dunia
ini akan membawa perubahan; selain suka cita yang disambut oleh manusia juga
mengajak kita untuk menemukan jalan kasih kepada semua makhluk Tuhan. Tema
Natal tahun ini tidak lain seperti Bhineka Tunggal Ika yang merupakan sebuah
anugerah dari Tuhan, oleh karena itu anugerah tersebut menjadi pendorong untuk
mewujudkan kehidupan yang lebih bermartabat. Sejalan dengan tema Hari
Kemerdekaan RI ke-77 yakni; pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat, demikian
Natal tahun 2022 menjadi momen untuk membangun kembali keterpurukan akibat Pandemi Covid-19. Hal itu perlu disadari dengan sikap saling menerima dan
menghargai orang lain juga menghilangkan prasangka buruk.
Natal
merupakan waktu untuk bersyukur atas segala karunia yang telah diterima selama
tahun ini. Dan momen ini menjadi tanda untuk saling berbagi cinta dan
kebahagiaan dengan sesama, keluarga dan teman-teman, sebab Sang Juru selamat datang
membebaskan umat-Nya dari belenggu dosa. Oleh karena itu Natal tahun ini
berpesan kepada seluruh umat manusia yakni; suka cita dan damai sejahtera bagi
hidup kita, sebab Sang Juru selamat akan datang untuk membebaskan kita dari
belenggu dosa. Oleh Dia yang lahir di kendang hewan, wafat di kayu salib, dan
bangkit dari antara orang mati, kita dilahirkan kembali sebagai ciptaan baru
dan memperoleh hidup kekal.