BERMIMPI
Karya: Acik Jehat
Aku manusia yang baru merangkak berjalan
Ingin memimpin bangsa yang akan datang
Untuk itu aku berjuang mencari ilmu
Setumpuk gunung dan
mengail ikan iman
Aku
manusia mudah umur setahun jagung
Menuntun ilmu mentaati larangan agama
Agar aku dapat merebut tongkat estafet
Kepemimpinan republik ini
Aku manusia menggapai
keadilan
Arena aku berjuang
berusaha
Dengan belajar dalam
Taqwa
Untuk menjadi pemimpin
terang kegelapan
SEORANG
GERILYA
Oleh:
Herden Peon
Engkau terus berjuang pahlawanku
Wngkau adalah cahaya
dalam kegelapan Indonesia
Aku disini memandang dan
mengenang jasamu
Menyandang senapan
berbendera pusaka
Engkau berkudung selendang katun di kepalamu
Engkau menjadi suatu jejak kebenaran
Sementara dari jauh
Resimen teank penindas terdengar menderu
Kesengitan menyelimuti medan perang yang membara
Darah menetes dari
tubuhmu sang pejuang
Di mana-mana ada
tembakan pahlawanku
Peluru habis dan darah
mengalir dari dada jerih payahmu
Maka
bisa seperti itu aku menyanyikan
Magu-lagu perjuangan dengan para generasi muda
Mengenang perjuangan para pahlawan yang telah
gugur
Di dalam medan peperangan membela rakyat
jelata
PAHLAWAN
Oleh: Alfret Psur
Berapa tahun yang lalu terbaring
tetapi bukan tidur
sayang
sebuah lubang peluru
Bundar di dadanya
senyum bekunya mau
berkata kita sedang berperang
dia tak ingat bilamana dia datang
kedua lengannya memeluk senapan
dia tidak tahu untuk siapa dia datang
kemudian dia terbaring tapi bukan tidur sayang
wajah sunyi setengah
tengadah
menangkup sepi Padangnya
senja
dunia tambah beku di
tengah dan suara merdu
dia masih sangat muda
hari itu 28 Oktober, hujan pun mulai turun
orang-orang ingin kembali memandangnya
sambil merangkai karangan bunga
tapi yang nampak wajah-wajahnya sendiri
BANGUNLAH INDONESIA
Oleh: Geral Yosua
Suara gemuruh melintar di telingaku
teriakan keras
mendatangkan Kedamaian
para pemuda bersorak
bangunlah Indonesiaku
bangunlah para pemuda
ombak laut adalah dirimu
menerkam pemberontak
agar terhanyut malu
karena perjuangan para pemuda
yang mengedepankan Indonesia
Indonesiaku
merajut kasih dalam
perjuangan Pemuda
melawan Para penjajah
berkarakter kolonial
dengan nada yang keras
perjuangan yang kuat
Pemuda bersorak
bangunlah Indonesia
merdekalah bangsaku
SEMANGAT SUMPAH
PEMUDA
Oleh: Ketryn Sari
Di tahun 12 Oktober Bergema
Sumpah Pemuda semangat yang tulus
Dalam Pancasila, kita
jadi satu
Bhinneka Tunggal
Ika, semboyan bangsa
kita bersama,
bangun Harapan Baru
melangkah bersama, bangun generasi maju
dalam keragaman, kita menemukan persatuan
untuk memajukan Indonesia, tanah air tercinta
kita pelajari
Pancasila, kita bangun bersama
Pendidikan, adalah kunci keberhasilan kita
kita bina masa
depan, dengan tekad bersama
Sumpah Pemuda, cahaya di kegelapan kita
dalam persatuan, kita Meraih Mimpi
menggapai bintang, yang jauh di langit
Sumpah Pemuda,
pesan suci yang kita warisi
Bersama,
majukan Indonesia
Tanah yang kita cinta
KUMELANGKAH
Oleh:
Ain Epifani
Dari terbitnya matahari,
sampai terbenamnya
aku sendiri menatap
rembulan yang bersinar
dan aku ingin bertanya
kepadanya
dan ku ingin menatapnya
lebih lama lagi
bersama bintang-bintang
Namun, hantaman
badai besar
menghalanginya sebuah perlindungan datang
tiba-tiba membuatku takut
karena tidak ada lagi terangnya sang Rembulan
di atas awan tapi cuma mendung
Yang menghantuiku dan membuatku takut
terdengar sebuah
bisikan memanggil namaku
menghimbauku agar tak
lagi takut
meski gelap terus
menyelimutiku
menyarankanku untuk terus melangkahkan kaki
melawan heningnya
kegelapan dalam
mencari setitik
cahaya menerangi rajut langkahku
AKU PELAJAR ZAMAN
SEKARANG
Oleh: Ino Jerahi
Kalau aku makmur
Kubeli Jakarta, kucelup jadi putih
Kau bisa bayangkan
kalau saja tiba-tiba
Jakarta jadi putih
emas di puncak Monas
putih
Patung Selamat Datang
putih
lapangan sepak bola
Istora putih
air Ciliwung putih
ku tahu putih warna kesucian
tapi kau pun tahu putih kadang inisial
kekalahan
Bagaimana bisa orang percaya bicara
jika ia
berada dalam kelas yang kalah
seperti kini Jakarta disesaki olehnya
Kalau
aku kalah
ku mau kalah dengan kesucian
tetapi aku tidak selalu persis dalam kalau ku
kunyanyikan Ode ini untukmu
betapa pun tak merdu sediakanlah kupingmu
KUATKAN TEKAT
Oleh: Ain Epifani
Di ambang perjalanan berliku
ada kekuatan yang tak
pernah pudar
ada makna yang tersirat
perjuangan yang dilalui
Ada kesenjangan
ekspresi wajah yang
menunjukkan kemerdekaan
meski ada tetesan darah
dalam perjuangan
lika-liku perjuangan mengumang-ambing raga
Menutup Mata berjuang menggapai Harapan
keberhasilan yang didapat
nyawa yang
dipertaruhkan demi kemerdekaan
itulah Indonesia
sesuatu hal yang ingin
diselamatkan
keberhasilannya
dinanti-nantikan
kemerdekaan yang
diperjuangkan
yang dilalui
bersama-sama
dengan pengorbanan dan
harapan
SUMPAH PEMUDA
Oleh: Dian Maryati
Siap…!!! Gagah…!!! Berani…!!!
Untuk mengalahkan musuh
sedih dalam kenangan
memandang batu yang tak
lagi bicara
ku menoleh ke belakang
kutemukan sepi
mengarah ke depan aku
terpaku
dengan kibaran sang
merah putih yang gagah dan berani
aku bermimpi menjadi
putri yang berjuang
menggapai Harapan
dengan usaha dan doa
wahai Indonesiaku
kami mengakui bertumpah darah yang satu
disatukan oleh bahasa
persatuan yaitu bahasa Indonesia
darah kami penuh dengan
kemenangan Jaya
kami berjumpa menjadi
generasi generasi muda
yang berjuang demi
Indonesia Tercinta
kami berterima kasih
atas pendahulu yang rela mati demi Indonesiaku
Kami anak muda Indonesia memiliki tekad
dan akan bangkit terus memajukan tanah air
Indonesia
SATRIA TANPA NODA
Oleh: Rista Nendi
Berlarut-larut
dalam perbudakan
berpura-pura menjalin persahabatan
luka tanpa letih diberikan
siksa dengan jeritan tanpa tawa
cukup pasrah dalam keadaan
tak ada alasan hanya siksaan
berhenti tunduk pada lawan
bangkit dan majulah runtuhkan gerbang musuh
melaju tanpa penghalang
berhenti untuk satu tujuan
memberi untuk keikhlasan
berjuang untuk kebahagiaan di masa depan
saatnya lampu menyala menerangi kehidupan
memberikan bekas tanpa rasa kasihan
memukul dengan jiwa
Satria
pemberontak negara
dikatakan sekarang juga
PEJUANG MUDA BANGSA
Oleh: Magnus Hani
kami pejuang muda bangsa
putra dan putri Indonesia
yang berintegritas, gotong royong dan kreatif
dan benar kritis yang tinggi
hari demi hari tahun telah berlalu
kini Sumpah Pemuda kita rayakan yang ke-95
kali
telah tiba hari ini tanggal 28 Oktober 2023
Para
pemuda terdahulu sebagai pejuang kemerdekaan
telah berusaha demi merebut bangsa Indonesia
kemerdekaan diperjuangkan dengan tetes darah
penghabisan
berusaha tinggi, berjuang keras untuk Indonesia merdeka
MATI DEMI KEMENANGAN
Oleh: Vania Sony
Berani
untuk menantang musuh
siap untuk melawan Para penjajah
berkorban demi tanah air
sedia untuk mempertaruhkan nyawa
bangkit merebut kemenangan
pada tanggal 28 Oktober 1928
para pemuda bangsa Indonesia
bersumpah berjanji demi negara Indonesia
Tak sedikitpun dari mereka
memberi celah pada
musuh
para pemuda bangsa Indonesia
bersama merajut bangkit dan maju
mempertaruhkan nyawa dengan tetesan darah
demi tanah air
mereka mengorbankan nyawa
meneteskan darah dengan penuh perjuangan
semangat tak pernah luntur apalagi mundur
demi bangsa dan negara Indonesia
JIWA KESATRIA
Oleh: Intan Jana
Langkah
Demi Langkah aku lewati
badai pun aku tak takut
kulewati semua kesedihan ini dengan tangguh
jiwa Kesatria yang menjiwaiku
untuk tidak berlarut-larut dalam kesedihan
melewati setiap langkahku tanpa henti
aku masih mengingat semua yang terjadi kemarin
semua yang membuatku bisa menjadi Ksatria
tulisan-tulisan yang melayang dikunci
keberhasilanku
kata-kata yang mencintaiku
seorang perempuan dan laki-laki
berdiri
Tepat di depanku dulu
kini membuatku untuk tidak berhenti mengejar
mimpi
kini kata-kata, tulisan dan orang-orang itu
menjadi sumpah bagiku
untuk menjadi pemuda yang kesatria
dalam memajukan bumi Pertiwi
SEMANGAT PERSATUAN
Oleh: Devi Gonstal
kau kobarkan semangat mengangkat kemerdekaan
kau relakan nyawa dan yang mempersatukan
bangsa
kau membela negara ini dengan segenap perjuangan
itulah engkau Pahlawan Indonesiaku
tak terdengar sepatah kata pun Tutur dari
mulutmu
berteriak menyerah dan putus asa menggapai
kemerdekaan
penindasan bukanlah tantangan yang menghalau
perjuangan
Tapi semangat menggelora
mempertahankan kemerdekaan
kau bangkit demi Negeri Tercinta
kau
membela negara dengan pertaruh nyawa
Kau pertaruhkan Segalanya demi tercapainya
cita-cita bangsa
Karena kau
adalah Indonesia
MAJUKAN INDONESIA
Oleh: Nesi Mitang
Hari demi
hari kulewati
begitu banyak tantangan yang dihadapi
Tak Kenal lelah keringatku tepis
Demi
sebuah kemerdekaan
Maju tak pernah mundur
bersama kita melangkah
menepi semua perbedaan
bersama demi merdeka
Demi satu
tujuan kita bersama
menggoyangkan
pertahanan lawan
kami bersumpah dan berjanji bertumpah darah
yang satu
SANG PEMUDA TANGGUH
Oleh Cici Aslin
Beribu
tempat telah bersaksi
bahwa aku adalah sang petangguh
hadapi dunia yang tak patuh
walaupun pedih dan perih di satu dalam luka
lalu dibalut Derita
pasrah kalah dan tamat
Aku berjuang tanpa Berujung
aku melangkah tanpa berhenti
keringat adalah bukti
bagi para pengejar mimpi
Setia segenap hati
dan takkan pernah lari
Itulah sang petanggu
menggapai kisah yang sempurna
agar jadi dia sang Tetanggaguh
HARAPAN DALAM SEBUAH IMPIAN
Oleh Afril Abin
Kalau
malam datang menantangmu
kau taburkan sebuah Kerinduan
tangis serta alunan doamu
selalu terkubur dengan tetesan air mata
dalam sujudmu
Petilah deru
Cinta Abadi
karena tak tanpa sosokmu
tak mungkin
aku memberi kabar
pada sebuah mimpi
walau rasa Inginku bergejolak
perlahan usiamu
mulai kusam
termakan langit
mengiring sebuah kerapuhan waktu
di sini
aku bagaikan pelintang
menerangi walau Dalam Kerinduan
berharap matahari memekarkan mimpimu
SUARA ANAK NEGRI
Oleh Bella Liman
Kutulis
puisi ini
saat Nurani ini terlanda kabut
karena
rentetan kisah sendu
menggores sejarah negeri ini
atas
terbantainya para sahabat
aku cuma berdoa
biarlah cahaya jiwa mereka
menjadi lilin kehidupan damai
untuk para pencari keadilan
yang meletakkan kebenaran
aku cuma berharap
anak negeri ini
jangan tergiur dengan harta kekayaan
yang menghalalkan segala cara
untuk mengisi hidup yang tersisa
kutulis puisi ini
karena terpanggil suara Pertiwi
untuk menyuarakan hati nurani
bagi orang-orang yang dikorbankan
kutulis puisi ini
buat para pemimpin
agar mereka dapat menjalankan
amanat rakyat jelata
bukan menyalahkan rakyat
kutulis puisi ini
Buat para guru yang mengajarkan keutamaan
yang melahirkan generasi cinta keadilan
perdamaian dan Medan peperangan
serta mendorong buah kesombongan
kutulis puisi ini
buat Bapak dan Mama yang melahirkan generasi
untuk dapat mengarahkan anak
pada Jalan Terang kebenaran
agar tidak terjatuh pada jalan perubahan zaman
kutulis puisi ini
buat para pemerhati anak jalanan
yang tak tercicipi pendidikan
Agar arahkan mereka menjadi lebih
baik
PERJUANGAN SEORANG SISWA
Oleh: Restita Ganul
Di sebuah sekolah yang berasrama anak-anaknya lumayan kreatif
dan pintar. anak asrama tersebut
memiliki banyak kemampuan namun ada
sebagian anak yang tidak bisa di semua bidang.
diantara mereka ada satu anak yang hanya memiliki kemampuan di bidang
mata pelajaran tertentu saja.
setelah ditelusuri Anak tersebut ternyata
tidak memiliki kemampuan di bidang matematika dan fisika karena dirinya
dipusingkan oleh banyak rumus yang ada.
siswa ini Malas sekali kalau waktunya les matematika dan fisika karena
sesungguhnya dia tidak sanggup mempelajari banyak rumus.
pada akhirnya ia ditegur oleh guru matematika
karena melihat nilainya yang selalu rendah,
keadaan tersebut membuat dirinya sangat malu pada teman-teman dan
dirinya merasa paling bodoh diantara mereka.
yang membuatnya merasa terpojok adalah ketika dirinya yang selalu
ditegur dan terus ditegur oleh guru matematika dan guru fisika hingga akhirnya
dia putus asa karena ditegur terus.
ketika itu sesungguhnya dirinya malu karena dia tidak hanya tegur di depan kelas
atau di depan teman-temannya tetapi juga dia sering ditegur di luar kelas atau
di depan teman-teman kelas yang lain.
oleh karena peristiwa demikian Dia memutuskan untuk kabur dari sekolah
dan asrama, dia malas sekali dengan
nilai yang ada dan dirinya yang tak pernah sanggup untuk mempelajari berbagai
jenis rumus dari matematika dan fisika.
setelah memilih untuk kabur tiba di perjalanan
dia berpikir tentang nilai Matematika dan fisika yang sering membuatnya merasa
terpojok ataupun berbeda dari teman-teman lain.
sambil menyusuri lorong perjalanan dia berpikir tentang dia berpikir tentang nasibnya yang
bertentangan dengan kemampuan dan cita-cita.
tiba di persimpangan jalan Dirinya mulai
berpikir terbuka untuk melihat segala hal dari sisi yang berbeda. dia hanya berpikir bahwa untuk menjadi
seseorang yang berguna bagi bangsa dan negara tidak harus sanggup menyelesaikan
soal matematika dan fisika tetapi ada bidang lain yang perlu dipelajari sebagai
jalan mencapai cita-cita yang diinginkan.
oleh karena pemikiran tersebut pada akhirnya
dia mengambil keputusan untuk kembali lagi ke asrama, sesampainya dia di depan gerbang, ia melihat satpam yang lagi yang lagi
mengawas. tanpa takut Ia pun menemui
satpam itu lalu satpam itu memarahi dia.
tak terima dimarahi dia pun menjawab satpam tersebut dan memberitahukan
bahwa dia kabur karena ada alasan tertentu.
oleh karena alasannya yang cukup masuk akal
menurut satpam, saat kamu mengajak
dirinya Untuk berbicara Empat Mata tentang keluhan terkait nilai-nilainya. sesampailah mereka di tempat satpam itu, satpam itu langsung mengatakan bahwa matematika
dan fisika memang butuh rumus dan perjuangan dengan belajar bukan putus asa dan
menyerah seperti kamu. apa yang kamu
lakukan hari ini adalah bukti bahwa kamu sesungguhnya Belum putus asa hanya
saja kamu perlu memperbaiki diri untuk terus belajar sesuai dengan kemampuan
yang kamu miliki.
Tak lama kemudian satpam pun bertanya “ Apakah kamu ingin
diajari olehku tentang matematika dan
fisika”, lalu dia pun menjawab “
Sesungguhnya aku tak keberatan dengan siapapun yang mengajarkanku tentang rumus
matematika dan fisika. tetapi sebelum
itu dilakukan Aku ingin minta maaf apabila kamu menemukan kemampuanku Tidak
sesuai harapanmu.
Mendengar
tanggapan darinya satpam itu pun tersenyum dan tak lama kemudian dia
mengajarkan tentang beberapa rumus
matematika dan fisika sesuai jenjang pendidikan yang diemban oleh anak tersebut
hingga pada akhirnya dia sedikit memahami bagaimana menyelesaikan soal-soal
matematika dengan tepat.
dalam hati kecil anak tersebut dia
menyampaikan terima kasih kepada satpam yang telah dengan sukarela mengajarkan
dirinya yang sesungguhnya tak tahu apa-apa tentang matematika. di hari-hari
berikutnya anak tersebut mulai keluar dari zona ketidaknyamanannya dan mulai
belajar dengan giat dan terus mengasah kemampuan yang dimilikinya.
pada hari-hari berikutnya tibalah jadwal les
matematika di kelas anak tersebut.
Sungguh, dirinya sangat kaget
melihat satpam yang pernah mengajar dirinya menjelma menjadi guru kelasnya.
pada saat itu juga dia malu sekaligus
sekaligus terharu karena keluhannya
diketahui oleh guru mata pelajaran matematika.
dari hari itu dirinya berjanji untuk terus mengasah kemampuan dan terus
belajar terutama mata pelajaran matematika dan fisika yang menjadi kelemahannya
.
Hingga pada akhirnya dia menjadi salah satu siswa yang gemar
mempelajari matematika dan fisika. dalam
dirinya tumbuh semangat dan juga tak pantang menyerah. jiwanya menggelora untuk terus belajar
hal-hal yang sesungguhnya membuat dirinya lemah. dia pun berkesan bahwa tidak ada hal yang tidak kita
ketahui, selama mau belajar maka semua
hal bisa dilakukan. dia pun tak lupa
berterima kasih atas semangat dan dukungan yang
diberikan oleh satpam atau dunia tersebut.
PEMUDA
INDONESIA
Oleh:
Sandra Matut
Tibalah hingga detik ini
waktu kembali melahirkan jejak-jejak
sejarah yang sempat
hilang ditelan
masyarakat bangsa yang
nyaris tumbang
kala itu pemuda memiliki tameng
kekuatan mereka membuat musuh lari
meski dengan tetesan darah
namun mereka berhasil meraih kemerdekaan
Indonesia
seragam dan teriakan
merdeka
menggema oleh suara
anak muda
memenuhi ruang-ruang
Terdalam hingga sudut bangsa
perjuangan mereka
membuah keberhasilan hingga kini
suara mereka dengan berkesan
menggunakan kata-kata mengobarkan jiwa dan
semangat
berusaha dan berdoa merebut kemerdekaan
tugas generasi muda penerus bangsa dari masa
ke masa
HARAPAN MASA DEPAN
BANGSA
Oleh: Gereoni Kalista
Masa kini akan segera berlalu
masa depan akan segera
tiba
impian-impian baru
mulai muncul
akan ku gapai dengan
penuh harapan
impian memang sudah digapai
Akan tetapi
harus tetap berusaha dan berdoa
semoga tahun ini menjadi tahun yang penuh
makna
dan tahun depan menjadi tahun yang penuh
harapan
aku rela mengorbankan
apapun
demi menggapai impianku
semoga pengorbanan
usaha dan kerja keras tidak sia-sia
dan semua yang akan
diimpikan dapat terwujud
segala Harapan segera
tercapai
Aku anak bangsa
bermental Pancasila
PESAN TERAKHIR
Oleh: Nesya Asa
Di sebuah desa yang amat terpencil hiduplah seorang anak yatim
piatu bernama Taran. anak ini sangatlah
rajin dan memiliki sifat juang yang amat tinggi. Taran tinggal bersama kakeknya di sebuah
rumah yang amat sederhana. mereka hanya
memiliki satu kebun teh seluas 40 hektar untuk menghidupi dan menyekolahkan
Taran. adalah seorang pekerja keras yang
bernama kakek Lan. adalah seorang siswa
kelas 5 SD di sebuah sekolah negeri.
suatu hari tarang
dibully oleh sekelompok teman-teman kelasnya “ sekarang sepatumu jelek sekali
loh” mendengar itu Taran hanya terdiam. di antara mereka ada lagi yang berkata bahwa
“ tanam sepatumu udah lama pakai tapi kok tidak diganti padahal sudah
rusak, kamu tidak punya uang ya
sekarang?” mereka semua mengoloknya
Sambil tertawa saking lucu melihat Taran
yang berpenampilan sangat sederhana itu.
tak hanya itu mereka membully Taran karena dia sudah tidak memiliki
orang tua lagi. diantara mereka
mengatakan “ hei Taran, Kamu memang dasar anak yang tidak memiliki orang tua.
mendengar kalimat
terakhir yang dilontarkan oleh temannya,
Taran pun pergi meninggalkan mereka semua sambil menangis. hatinya begitu teriris mendengar ucapan itu.
Dia pun duduk sambil menangis dan berkata dalam hatinya “ aku memang anak yatim
piatu, tetapi aku bukanlah orang yang
mudah jatuh. Berjuanglah sekeras
mungkin” kala itu dirinya tak lupa
menghibur diri sendiri untuk terus berusaha dan berjuang meski harus menghadapi
teman-teman yang sulit menerima keadaannya.
tak Berapa lama dari peristiwa tersebut Dia pun kembali ke kelasnya
sembari menghapus air mata. tiba di
kelas dia dilihat dan menjadi objek perhatian
dari teman-teman kelas yang tak memiliki hati nurani. di kelas Dia adalah anak yang sangat aktif
dan cerdas, guru-guru di sekolahnya
selalu memberikan pujian padanya.
Bel pulang sekolah pun
tiba. Taran tidak langsung pulang ke
rumah, pergi ke Sebuah air terjun dekat
tempat tinggalnya. suasana yang sepi
ditemani bunyi air yang gemerrutuk gemercik.
tangisannya pecah “berjuang”
teriaknya “ Taran apapun keadaanmu saat ini tidak menentukan keadaanmu Suatu Hari Nanti” dalam hati dia
tewrus memotivasi dirinya lalu kemudian dirinya pulang.
Setibanya di rumah Taran
memanggil kakeknya. “ kakek kau di mana,
Aku sudah pulang kek”. saat itu
Taran bingung karena dia tidak menemukan kakeknya di rumah. Dia berlari menuju kebun teh milik
mereka. sampailah dia di kebun “ kakek
engkau di mana, ini aku Taran”. Teriak Taran dengan suara paraunya. “Iya kakek
tahu” sahut kakeknya lembut. Uttaran pun tersenyum mendengar jawaban kakek
Lan dan ia pun pergi menyusul kakeknya
di tepi sungai dekat kebun teh. “ ternyata Kakek di sini, kupikir kakek di rumah tadi”. Sambil memegang
kepalanya. “Hanya ini saja kebun kita, kemana lagi aku harus pergi”. Jawab
kakek Lan.
“Kakek aku ingin bertanya sesuatu sama kakek” ujar Taran.
“Tanya saja kakek akan menjawabnya” Jawab kakek lam sambil memetik teh “ kakek
Nanti kalau aku sudah besar kakek mau aku jadi apa” tanya Taran. Kakek lain
langsung berbalik badan dan menjawab
kakek ingin cucu yang sangat disayangi olehku menjadi seorang tentara
Untuk membela negara. karena hidup kakek
mungkin tidak lama lagi, jadi Taran
tidak boleh menjadi orang yang
sombong, tetaplah rendah hati dan
Jadilah anak yang mandiri walaupun tidak bisa mendampingimu. sampai kamu sukses nanti, kakek hanya bisa menyampaikan pesan dan
keinginan kakek untuk terakhir kalinya setelah kau bertanya “ suasana menjadi
hening, tiba-tiba petir menyambar kakek
Lan tanpa aba-aba. ketika itu juga
tangisan Taran pun pecah “ tidak..”.
namun naasnya kakek lam tidak terselamatkan dari sambaran petir
tersebut. kini Taran hanya bisa menangis
pasrah sambil memegang jenazah kakek satu-satunya.
9 tahun telah berlalu,
Taran pergi dari desanya. tanah 40
hektar di desanya sudah dijual untuk membiayai
dirinya bersekolah di kota.
ditambah dia selalu mencari pekerjaan sampingan untuk menghidupi dirinya
sendiri. Berbagai tantangan selalu
dihadapi Taran setiap waktu. Mulai dari
kekurangan biaya kursus hingga dibully habis-habisan. tetapi hal tersebut tidak menghantui semangat
dan rasa juang yang dimiliki Taran . Hingga tiba saatnya pengumuman kelulusan
saran menjadi tentara pembela negara atau TNI.
dalam suasana bahagia
bercampur sedih, Taram dipanggil untuk
menyampaikan sepatah kata karena dirinya menjadi lulusan terbaik. inilah kata-kata Taran yang sangat
mengharukan dan penuh perasaan “ jujur saya sangat bahagia hari ini karena saya
bisa berdiri di sini sebagai seorang TNI. saya bisa menepati janji saya kepada
kakek saya yang bernama kakek LAN. namun dibalik semua itu saya juga sangat
sedih karena beliau sudah mendahului kita menghadap sang Maha Kuasa. Saya masih
ingat ketika di bangku kelas 5 SD Saya adalah anak yatim piatu dan pada waktu
itu saya hanya mempunyai kakek lahan dalam hidup saya sebagai keluarga.
kehilangannya adalah Titik terendah dalam hidup saya rumah orang yang paling
saya sayangi telah pergi meninggalkan saya dan tinggallah Saya hanya Sebatang
Kara, Dan pada waktu itu ketika kakek pergi beliau hanya menitipkan Pesan
Terakhir. pesan itulah yang membuat saya bangkit untuk terus berjuang yang
walaupun keadaan finansial kami sangat rendah tetapi dia selalu mengajarkan
saya tentang pentingnya usaha dan perjuangan. bekal dari itu adalah Posisiku
yang sekarang Terima kasih kakek LAN dan selalu ku kenang dirimu aku akan terus
berjuang sesuai harapanmu Dan Demi Indonesia.
PALANG PINTU KERETA
Oleh: Ecen Tangkur
Pulang
sekolah Amin melangkah pelan. tak biasanya dia pulang sendiri Didi dan haliman
teman dekat amin pulang belakangan Amin adalah siswa kelas 5 A, sedangkan Didu dan Halimah hanya berparut
beberapa menit selisih waktu keluar jam kelas masing-masing. biasanya mereka
saling menunggu agar bisa pulang bersama. bukan karena takut pulang sendiri
atau alasan lain tapi karena mereka adalah teman akrab yang rumah mereka sangat
berdekatan hari ini Entah kenapa Amin tak menunggu kedua temannya untuk pulang
bersama
Amin dan
temannya belajar di sebuah sekolah
dengan nama SDN Harapan yang terletak di desa Suka Ayu Desa suka Ayu
adalah sebuah desa yang dimana masyarakatnya memiliki cara hidup yang berbeda
dari orang desa pada umumnya Hampir tak dapat dijumpai Tanah kosong di desa itu
tak ada salah kebanyakan penduduknya berprofesi sebagai pedagang di pasar di
mana mereka pergi disaat pagi-pagi buta dan akan kembali Menjelang magrib.
Amin
mempercepat langkahnya dia ingin segera menemui ibunya sepertinya ada hal yang ingin
dibicarakan pada ibunya. Amin tiba di depan rumahnya, Tetapi dia tidak masuk ke
rumah. Dia menuju sebuah warung yang terletak di samping rumahnya di pinggir
jalan. Di dalam warung, Amin melihat ibunya
melayani pembeli. namun Amin tak
langsung membantu ibunya tetapi dia
melakukan salam terlebih dahulu. “Sudah pulang Min” Tanya ibunya. “ Iya Bu”
jawab Amin datar sambil mengambil segelas air lalu meminumnya. “ Mengapa kamu
tidak langsung ke rumah saja, makan dan istirahat setelah itu baru ke sini membantu
ibu?” “Iya Bu sebentar baru Amin
istirahat” jawab amin masih dengan data
seperti semula.
“Ya sudah
min kamu pergi ganti pakaianmu, Coba lihat dulu Ada apa di dapur. Ibu tadi
membuat pepes ikan mas kesukaan kamu dan bapak kamu. kalau sempat kamu bisa
pergi ke tempat Bapakmu bekerja bawakan nasi untuknya” minta Ibu Amin. Namun
Amin bukannya mengiyakan apa yang disuruh oleh ibunya, tetapi dia malah balik
bertanya “ Bu Amin mau tanya” ujar Amin.
“ tanya apa Min” sahut ibunya setelah
warung sepi dari pembeli. “ Bu Apakah pekerjaan bapak itu bagus Bu?” tanya Amin
pada ibunya. “ loh kok tanya seperti itu sih Min” jawab ibu amin sambil tergesa-gesa. “ tapi Bu
tadi pagi Amin melihat bapak mabuk-mabukan bu,
Ibu bilang pekerjaan bapak bagus tapi kenapa Amin melihat Bapak mabuk
Bu?” tanya amin Yang membuat ibunya
kaget dan menahan air mata, mukanya memerah dan tidak mengeluarkan satu kata
pun.
“ jawab Bu
kenapa bapak kayak gitu, tolong jawab” Ibu Amin tetap terdiam dan tak menyahut
pertanyaan anaknya. “ iya nak, kamu tidak perlu memikirkan itu ya Karena itu
adalah tanggung jawab ibu” jawab ibunya
dengan air mata yang meleleh di pipi. “ baik bu Kenapa Ibu tidak mengatakannya
kepadaku, aku akan membuat ibu bahagia. aku tahu ibu pasti tersiksa karena
kelakuan bapak” Amin berbicara dengan
suara yang lantang namun sambil menahan tangis.
“Amin Kamu
ngomong apa sih nak” k tanya ibunya sambil menahan tangis. “ Iya Bu aku janji
bakalan bahagiain ibu” janji Amin kepada
ibunya kata-kata yang amin lontarkan membuat hati Ibu Aminah Dia merasa bahwa
putranya sangat menyayanginya. sementara
mereka masih berbicara tiba-tiba pintu rumah diketuk dari luar. tok tok tok, “ Siapa yang ketok Bu, apa mungkin
itu bapak? tanya Amin sambil berjalan membuka pintu dan ternyata
benar tebakannya bahwa itu adalah Pak Salman Ayah amin. “ bapak, sudah pulang?” tanya amin Kepada bapaknya. “ Iya
kenapa” Pak Salman Menjawab dengan suara
yang kasar. “Pak bapak nggak
apa-apa” tanya Ibu Aminah. “ minggir
Saya ingin pergi dari kalian berdua, kalian itu beban bagi saya” Bentak Pak
Salman kepada Ibu Aminah dalam kondisi
mabuk-mabukkan. pada saat itu juga Pak
Salman dengan cepat mengemasi barang-barangnya dan meninggalkan Amin dan Ibu
Aminah
Ibu Aminah
menangis dengan keadaan tersebut “ Bu Ibu tidak perlu khawatir sayakan sudah
janji akan membahagiakan ibu” Amin pun
menghibur menghibur ibunya yang sedang
dalam keadaan sedih.
Hari Demi Hari Berlalu Amin mulai tumbuh
dewasa sedangkan ibunya Aminah mulai menua. tahun pun berlalu hidup Aminah dan
Amin begitu bahagia tanpa adanya Pak Salman yang telah meninggalkan mereka
berdua. “Ibu ayo bu siap-siap Jangan lupa hari ini aku wisuda” ajak Amin dengan gembira. “ Oh ya Min Ibu
lupa kalau hari ini kamu wisuda, belajar
nak karena Ibu sudah tua” jawab Ibu
Aminah Sambil tertawa Mereka pun bersiap-siap ke tempat acara wisuda amin.
Tiba di tempat acara, Ibu amin kagum
melihat aula yang begitu besar “ Min
tempat wisudamu besar ya” kata ibunya
dengan mata berbinar. “ Iya Bu biasalah
semua kampus pasti besar” jawab Amin
Dengan lembut sambil tersenyum. Selama proses wisuda berlangsung Amin dan
ibunya dipenuhi dengan warna kebahagiaan. Ibu amin menangis terharu sambil
memeluk anaknya karena telah berhasil dalam menempuh pendidikan yang
dicita-citakan. Setelah semua rangkaian
acara wisuda selesai Mereka pun pulang dengan rasa bahagia.
setelah menyelesaikan perkuliahannya, Amin tak
pernah lelah untuk mencari kerja. Amin sibuk mencari pekerjaan tanpa lelah.
berkat doa, usaha dan kerja kerasnya
hanya dalam satu pekan saja Amin sudah mendapatkan pekerjaan. Amin pun menyampaikan keberuntungannya itu kepada sang ibu,
berharap ibunya turut bahagia dengan pencapaian yang dimiliki amin. “ Amin
berangkat, tolong ibu jaga diri baik-baik” pesan Amin kepada ibunya dengan
meneteskan air mata. “ Iya Min” jawab
sang ibu sambil memeluk anak dengan tangis Haru bercampur sedih.
dua tahun bekerja Amin membeli rumah dan mobil
baru. keberhasilan itu pun tak sia-siakan dan Hal pertama yang dilakukan amin
adalah menjemput sang ibu untuk menempati rumah yang layak dihuni dan menikmati
segala fasilitas yang telah disediakannya untuk kebutuhan sang ibu. mulai saat itu kehidupan mereka mulai bahagia
dan di masa tua Ibu Aminah dirawat oleh suster pribadi di rumah. Kehidupan
mereka begitu aman, tentram Sejahtera tanpa keberadaan bapak Salman.
dari kesuksesan amin
ibunya merasa sangat bersyukur karena anak yang dibesarkannya sungguh menepati
janji kepada dirinya untuk hidup bahagia.
Sekian dan terima
kasih.
TAK ADA AIR
Oleh: Cici Aslin
Pagi itu
Tepatnya jam 04.30 aku mendengar suara keramaian dan ribut di luar kamarku.
suara-suara itu seperti ingin mengajakku untuk membuka mata aku pun perlahan
membuka mata yang masih sangat berat dengan susah payah aku bangun dan simak akan keributan yang sangat mengganggu itu.
saat itu aku belum beranjak dari kasurku aku hanya sedang mengumpulkan nyawaku
agar sadar dari tidur yang panjang.
saat aku beranjak dari tempat tidur dan mulai membuka pintu
untuk mengawali pagiku aku melihat teman-temanku yang masih menciptakan Suara
bising itu. aku memutuskan untuk bertanya pada seorang teman yang bernama
“Vania Soni”. “ apa yang sedang terjadi?”
Tanyaku pada sahabatku ini. “ Hei jangan cuma duduk di tempat
tidurmu, Ayo cepat bangun ambil embermu
kita pergi cari air, saat ini komunitas Santa Claus Sedang krisis air
sekarang” jawabnya dengan nada Ketus dan
terlihat matanya masih ingin Terpejam.
Mendengar itu aku pun segera bergegas untuk membersihkan
tempat tidurku, setelah itu mengambil ember untuk pergi cari air di pagi hari
itu. aku pergi bersama Vania dan teman-teman yang lain untuk mencari air. saat
di pertengahan jalan aku pun bertanya “ Van,
kita mau cari air di mana sebenarnya”
Tanyaku dengan penuh rasa khawatir. “ jalan saja, kalau Tuhan masih
mencintai kita maka kita pasti akan mendapatkan air untuk mandi pagi ini” jawab Vania dengan entengnya. “ Bagaimana
kalau kita tidak mendapatkan air” Tanyaku lagi. Vania pun menghentikan langkahnya dan
berbalik menghadap diriku “ kita tak akan mandi pagi ini, seperti
sebelum-sebelumnya” jawab Vania dengan
sedikit nada kasar dan aku pun memaklumi
itu. karena tak ingin diam, saya pun iseng menjawab Vania “ selama ini
yang tidak mandi cuma kamu, kan bukan saya”. Mendengar itu Vania hanya berjalan
sambil menoleh padaku dengan tersenyum. “ Vania, Cici, tunggu saya dong”. mendengar itu kami berdua pun sontak berbalik
melihat siapa yang memanggil kami. dan ternyata itu adalah si malaikat maut
alias Della Astrifan. Saat itu aku pun
berkata, “Della Saya pikir itu bukan kamu” Dengan santainya Della menjawab “
biasalah yang datang ini malaikat”. Kami
kamipun bercanda demikian sambil melanjutkan perjalanan kami..
“Ayo coba kita cek di depan rumahnya Romo San” ajak Vania kepada kami semua.
Kemudian kami pun mengeceknya dan ternyata tidak ada air juga kami pun kembali
berjalan dan Della berkata “ Ayo kita
cek di tempat lain seperti di bengkel, Siapa tahu di sana ada air”. tak menolak ajakannya, kami pun hanya
menurut. setelah berjalan melewati begitu banyak rintangan yang cukup
melelahkan kami pun tiba di bengkel dan ternyata hasilnya tetap sama tidak ada
air. masih dalam keadaan bingung aku pun
merekomendasikan teman-teman untuk mengecek air di depan kantor sekolah. “
Bagaimana kalau kita cek air di depan kantor sekolah saja siapa tahu di sana
kita akan mendapatkan air” ajakku pada
teman-temanku dengan penuh harapan.
mereka juga tak menolak tetapi mengiyakan ajakan saya, kami pun berjalan
menuju ke jalan di depan kantor.
Sesampainya di sana Kami gembira karena di sana pun kami sama
sekali tidak mendapatkan air. pada akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke
asrama, dalam perjalanan tidak ada satupun
orang yang membuka suara. kami berjalan
dalam keheningan hingga tiba di
asrama. Setibanya di asrama terlihat
matahari terbit dari timur menunjukkan waktunya untuk Misa pagi, Dan saat itu terlihat semua
teman-teman telah mengenakan baju seragam sekolah dan bergegas ke aula untuk
menjalankan perayaan ekaristi di pagi hari.
melihat kejadian itu kami hanya terdiam dan melihat satu sama lain.
Dalam sekejap, kami berlari ke asrama mengganti pakaian kami, Setibanya dia selama kami dikagetkan dengan
sosok gaib yang tertidur pulas tanpa beban di atas tempat tidur dan orang itu
adalah Icha Jedia. Melihatnya
tertidur, sontak membuat kami semua
tertawa. Mendengar keributan kami, Ica bangun dan bertanya “ kalian sudah mandi?
“, “ ya kami semua sudah mandi, tinggal
engkau saja yang belum”. mendengar itu,
Icha berlari menuju kamar mandi. melihat
kejadian itu saya dan teman-teman tertawa
melihat tingkah Icha yang sedang dalam kebingungan. Setibanya Ica di kamar mandi dirinya sedikit
kecewa karena berhasil dikerjain oleh teman-temannya karena Setibanya di sana dirinya tak
menemukan air sedikitpun. Wajah kesal
Icha pun sangat terlihat dan itu ia utarakan kepada kami, dengan judesnya ia mengatakan “ padahal kamu
semua belum mandi, tapi kalian menipuku”.
kami hanya tersenyum dan membenarkan apa yang dikatakan Ica. Dan pagi
itu pun kami sama sekali tidak mandi untuk pergi ke sekolah dan mengawali
Aktivitas hari itu.
Sekian dan terima kasih
KISAH IBU DAN ANAK
Oleh: Epit Jerisef
Di sebuah kampung hiduplah sepasang suami
istri di mana sang istri bernama Siti dan suaminya bernama Robert. kehidupan rumah tangga mereka sangat bahagia
meski dalam kekurangan ekonomi. ketika
itu Siti sedang hamil dan Robert merasa sangat kasihan kepada Siti karena tidak
diberikan susu untuk ibu dan anak.
Pada suatu hari Robert meminta izin kepada Siti untuk pergi
merantau ke negeri orang yang sedang mengandung merasa sangat berat untuk
mengizinkan Robert Pergi Merantau, tapi karena hidup mereka kurang mampu dan
sulit untuk membeli susu untuk pertumbuhan anak mereka akhirnya Siti
mengizinkan Robert untuk pergi.
Enam bulan kemudian anak dalam kandungan Siti pun dilahirkan
dalam keadaan selamat. anak itu berjenis kelamin laki-laki dan Siti menamainya
Aldo. dalam proses persalinannya Siti merasa sangat sedih karena sang suami
atau Robert tidak ada di waktu yang sangat ia butuhkan namun di lain sisi Siti
bangga pada dirinya sendiri karena dia mampu melewati proses kehamilannya tanpa
keberadaan sang suami. dalam hati
kecilnya sambil menangis terharu melihat keadaan sang bayi yang mukanya sama
persis dengan sang ayah,sebagai seorang ibu
Siti berjanji untuk menjaga dan memelihara anaknya menjadi pria yang
bertanggung jawab di kemudian hari.
Satu tahun kemudian
Halo tumbuh menjadi anak laki-laki yang sangat kuat Aldo pandai memburu, dan pandai mengurus Pekerjaan orang tua. umur
Aldo semakin bertambah begitupun sang ibu yang terlihat semakin menua. dalam
proses yang mereka lewati setiap harinya Siti tak pernah melepaskan harapannya akan
kehadiran sosok sang suami. namun, dia sering menyembunyikan kesedihannya dari
Sang putra. Sesungguhnya, Siti sudah lama Menanti kedatangan suaminya ataupun
hanya sekadar kabar saja, namun apa yang diharapkannya tak pernah sekalipun
terjadi. dalam hatinya Siti selalu
berharap yang terbaik dari Tuhan dan selalu mendoakan akan keberadaan suaminya.
Pada suatu hari, orang asing yang merupakan teman Robert, datang ke rumah Siti dan memberikan kabar
yang mengejutkan bahwa kapal yang ditumpangi oleh Robert tenggelam di dasar
laut. Dia menyampaikan itu dengan perasaan sedih melihat kondisi dan keadaan
anak dan istri Robert. dengan sedih hati
pun Siti terus menangis jika melihat foto Robert kalau yang melihat ibunya menangis
merasa sedih dan memeluk ibunya sambil menghibur dengan kata-kata yang
memberikan kekuatan untuk sang ibu.
Dalam situasi yang menyedihkan, Aldo berjanji kepada ibunya untuk menemukan
jasad sang ayah tetapi Siti melarang anaknya dan berkata “ jangan Aldo, Ibu tidak mau Kehilangan orang
yang sangat Ibu cintai Untuk kedua kalinya.
engkaulah satu-satunya harapan ibu yang tersisa sekarang, Apalagi kamu tahu ibu tak lagi bisa bekerja
karena Ibu sudah tua”. kata ibu Aldo
sambil menangis tersedu. Aldo pun menurut apa yang disampaikan oleh ibunya,
karena sesungguhnya dia lebih mengkhawatirkan keadaan sang ibu. hati kecil Aldo
mengharapkan sang ibu agar tidak terus terpuruk karena kehilangan ayahnya. Aldo pun berjanji mulai saat itu akan bekerja
lebih giat lagi untuk membantu sang ibu dalam memenuhi kebutuhan mereka setiap
hari.
Pada suatu hari di
kampung Aldo, orang beramai-ramai melihat sosok cantik yang hadir di kampung
mereka dan dia berjalan dengan menunggang kuda. Sosok cantik yang hadir itu adalah seorang putri raja yang
datang mengunjungi rakyatnya. Saat itu, Aldo penasaran dengan siapa yang
menghampiri Kampung mereka. Dan dia pun cukup terpesona melihat sosok cantik
yang ada di depan matanya. Saat itu kuda yang ditunggangi oleh sang putri jatuh
dan tidak berdaya lagi. lalu yang melihat
itu sontak melepaskan kayu yang dibawanya
dan segera menyelamatkan putri
karena dia terlempar cukup parah oleh kuda yang ditungganginya.
Aldo pun membawa Sang Putri ke rumah mereka, dan Hal itu
membuat sang Ibu terkejut melihat
keberadaan sosok cantik yang ada di depan matanya. “ Putri Kenapa Anda ada di
sini” tanya ibu Aldo kepada sang putri.
“ Ibu, saya tadi Tujuannya ke Kampung Sebelah tapi karena kuda saya mati di
tengah jalan makanya saya meminta laki-laki itu untuk mengantar saya ke
sini” jawab Sang Putri kepada Ibu
Aldo. karena lama merawat luka yang
dialami oleh Putri dia pun menetap lama di rumah Aldo dan ibu Aldo. sedangkan raja atau Ayah Putri pun sangat
cemas karena Putri semata wayangnya hilang entah ke mana.
Saking khawatirnya sang
raja, dia pun melakukan sayembara untuk menemukan putrinya. sayembara tersebut dilakukan dengan satu
persyaratan yaitu Barang siapa menemukan
putrinya maka ia akan menikahinya jika itu adalah laki-laki. membara itu terdengar sampai ke telinga Aldo
Aldo pun memberitahukan hal itu kepada sang putri. tanpa disadari Aldo ternyata
Sang Putri sangat senang dengan sayembara yang dilakukan oleh Ayahnya. karena
sesungguhnya, selama ini Sang Putri menyimpan perasaan cinta kepada seseorang
yang telah menyelamatkannya yaitu Aldo. mendengar persyaratan yang dibuat oleh
ayahnya, Putri pun merasa sangat senang
karena dia memiliki kesempatan besar untuk menikahi Aldo, dan hal itu juga membuat Aldo sangat senang
karena perasaan cintanya akan terwujud untuk menikahi Sang Putri. pada akhirnya, Aldo mengunjungi sang raja dan
mengatakan bahwa dirinya telah menyelamatkan putri semata wayang dari sang raja
titik Mendengar hal itu sang raja sangat bahagia dan memutuskan untuk menikahkan
putrinya dengan Sang Penyelamat. setelah mereka menikah, mereka pun hidup bahagia dan membangun rumah
tangga yang harmonis tanpa memandang
status sosial.
Sekian dan terima
kasih
PERJUANGAN PEMUDA DAN
PEMUDI
Oleh: Aksel K.
Tetesan darah terus mengalir
hingga titik penjajahan
berakhir
dari ribuan nyawa
dikorbankan Demi
Indonesia
ada yang rela
memperjuangkan
demi bangsa yang tercinta ini
ribuan pemuda-pemudi Indonesia
mengorbankan diri merebut kemerdekaan
dari
tangan penjajah yang penuh dengan penindasan
semua itu perwujudan
cinta untuk Indonesia
sekarang bangsa ini
menjadi bangsa yang maju
melalui tangan para
pejuang
putra-putri Indonesia
yang memiliki semangat
dan pantang menyerah
JANGAN MENYERAH
Oleh: Wulan Jergo
Aku akan terus melangkah
berjuang menggapai
Harapan
Tak peduli anggapan
maupun siksaan
terus bergerak tidak
ada keraguan
kepleset jatuh
tergores luka
bangkit untuk melangkah
Tak pernah
Sudi untuk menyerah
hidup itu sulit
bagi yang tak mau
mencoba
hidup akan menyebalkan
bagi mereka yang lemah
dan berputus asa
tetapkan tujuan untuk sebuah pergerakan
perbanyak pikiran untuk perluas wawasan
Jangan lemah ketika terjatuh
agar kelak kita sampai juga di tempat tujuan
PERANG TIADA AKHIR
Oleh: Devon Sangur
Hari Demi Hari Berlalu
awan hitam menyelimuti
bumi
tak ada cahaya
tak ada kehidupan
tak ada harapan
rasanya ingin berteriak
menembus Bukit
mengacungkan tangan
darah yang mengalir dalam jiwa ini
memanas karena penindasan
Tidak!
tidak untuk saat ini
penindasan, Penjajahan
harus dihapuskan
Bangkitlah kawan
jangan biarkan Permata
ini hancur
seketika awan hitam menghilang
saya ku kini kembali
menghapus kisah membangun asa
eratkan gandenganmu
bersama maju melawan penindasan
Bangkitlah Pemuda
permata
menjaga Negeri menjadi
kewajiban
kita kan Harapan Bangsa
melukiskan Senja di
waktu petang
sendengkanlah telingamu
mengisahkan hari yang
penuh dengan perjuangan
ANAK BANGSA
Oleh: Stevan
Perih pedih tersengat matahari
kusut keriput wajahku
bias karya tanganku
membiaskan Cerita hidup
anak bangsa berlatih merakit
merajut sulam benang duka
untuk menghasilkan kain
merah putih Benderaku
pagi hadir mengukir kisah
senja tiba menutup
cerita
malam hadir membentang
Sukma
yang melintas peradaban
bangsa
bangsa merangkak melintas jalan anak
bangsa mengais nasib
Karena bumi
melahirkan luka, menganak cucukan Derita
Anak Bangsa berharap rahim bumi melahirkan
damai
melahirkan hati dengan penuh damai
dalam pelukan Pertiwi kemakmuran
“INDONESIA MAJU”
Oleh: Alex Gusti
Menyambut mentari
pagi
menabrak debu tidak tersadari
membuka mata melihat sinar
berpegang teguh melihat bintang
tanpa ragu Aku maju
tanpa malu aku berdiri
kobarkan semangat dalam diri
untuk bekal Menuju Bintang
melihat ayah aku kuat
melihat ibu Aku Sanggup
terus berjalan sambil berdoa
menuju bintang yang masih jauh
tapi semangat terus berkobar
cahaya bintang serasa mendekat
langkah kaki semakin cepat
tak disadari sudah menggapai bintang
MERAIH CITA
Oleh: Nabila Ceme
Terbitnya Fajar Dari ufuk timur
selama 6 hari dalam
satu minggu
dari hari Senin sampai
hari Sabtu
aku bersekolah
begitu besar harapanku untuk belajar
karena aku ingin meraih cita-cita setinggi
mungkin
dan aku ingin menjadi orang yang berguna di
masa depan
begitu pula dengan orang tuaku
mereka menggantungkan harapannya kepada
setiap waktu aku berdoa
agar harapan dan
cita-citaku tersampaikan
ingin ku petik bintang
dan bulan yang bersinar
di langit hitam dan
pekat
harapanku kelak aku
ingin kehidupanku
bersinar seperti matahari
HARAPAN SANG PENDIDIK
Oleh: Emton Ndaka
Rembulan
usai menemaninya dalam dunia mimpi
tentang hari esok yang masih suram
Namun sayang seribu sayang
alurnya harus berhenti karena terpaan cahaya
matahari
untuk melakoni babak drama hidup
mungkin nasib enggan menjauh dariku
sebab perjumpaan tak terbayang saat perjalanan
katanya kepadaku, nak Ini bukan tentang bangsamu
ataupun tentang bangsaku
tetapi ini tentang bangsa kita
Lihatlah anak-anak yang hanya bermimpi
namun dengan tidur tak terbangun terus merajut
mimpi
yang hanya memiliki mental instan dan tak tahu
bagaimana caranya usaha
aku hanya berharap kepadamu dan teman-teman
yang mungkin tak Gagap memandang kemiskinan
tapi tersenyum memandang keberhasilan
itulah tugas sang pendidik
Bukan hanya dia melihat penderitaan bangsa
bukan hanya lari dari jeritan bangsa
tapi Menghadang setiap badai pengganggu
demi bangsa ini
MENGGAPAI CITA-CITA
Oleh: Glen Dano
Bangun
pagi selalu disambut mentari
menabrak
buku tanpa disadari
membuka
buku cahaya lambu
berpegang
teguh pada cita-cita
aku seorang pelajar
Menjalankan tugasku sebagai pelajar
mengejar mimpi menjadi yang terbaik
untuk bekal menggapai kita
melihat ayah aku kuat
melihat ibu Aku Sanggup
terus belajar
sambil berdoa
menuju sebuah cita-cita yang mulia
Aku maju tanpa malu
aku berdiri tanpa ragu
karena aku mengalami Pahit Manis kehidupan
tetap tersenyum dalam tantangan
cahaya lampu terus menyala
cita-cita semakin dekat
Aku
belajar dan belajar
tanpa disadari aku sudah menggapai cita-cita
GERAKAN INDONESIA
Oleh: Laura Raya
Lihatlah
negerimu
tanah airmu Indonesia
yang dulu para pahlawan kita
bersusun darah penuh perjuangan
dengan penuh tekad Tanpa Rasa ragu dan takut
hanya satu yang mereka inginkan
mengambil hak milik
dan hidup di tanah sendiri dengan penuh damai
yaitu Indonesia Tercinta
sebagai generasi muda penerus bangsa
Mari kita jadi generasi yang tangguh
agar negara kita tidak lagi terjatuh
apalagi terjajah oleh para kolonial
tak ingin dirampas oleh bangsa asing
Mari kita bersama memajukan Indonesia
Melanjutkan
cita-cita emas para pahlawan terdahulu
SEKOLAH ZAMAN DULU
Oleh: Icel Bagus
Siang itu, sepulang
sekolah aku mendapatkan kampungku begitu
sunyi dan senyap. semua penghuni yang
sedianya ramai seolah telah pergi dan menghilang. tak ada orang yang berlalu Lalang tidak
terdengar teriakan anak-anak yang berlari, dan tidak terdengar pun jeritan
Tangisan Anak bayi aku pun menyusuri halaman menuju rumah dengan seribu
tanya di benak. Dalam perjalanan saya selalu berpikir bahwa Apakah anggota
keluargaku atau warga di kampungku pergi berkebun ataukah mereka masih beristirahat
siang.
Namun sesaat kemudian,
kudengar gemuruh tepukan tangan dari kejauhan kesenian yang telah dialami saat
itu dalam hitungan detik berubah menjadi suasana riuh kembali. tak mau buang
waktu, kutanggalkan seragamku yang berkerut dan seketika berganti pakaian
biasaku dan berlari ke rumah
gendang tanpa alas kaki. dari sanalah
sumber bunyi tadi berasal dan rumah adat itu terletak di sebelah kantor desa.
Dari gerbang kulihat
warga berimpitan duduk di bangku kumuh dan yang barisan belakang berdiri
sambil melipat tangan di situ aku melihat kepala desa yang sedang berbicar. Aku
ingin tahu apa yang dia bicarakan. Aku
tak mau kehilangan kesempatan aku pun berdiri di sebelah pemuda yang duduk di
sebelah bangku paling belakang.
“ banyak anak di
kampung yang tidak sekolah. badan mereka
boleh besar dan tinggi tapi soal baca tulis nol besar. mereka tidak tahu
tentang ilmu, syukur sekali jika anak
Anda tamatan SMP. kalau bisa SMA, bagus lagi kalau perguruan tinggi. demi
sekolah mereka rela melewati sungai
Tengah Malam, karena jalan yang kurang mendukung dan aksesnya sangat jauh.
begitu mereka pulang berhari-hari tidur pulas macam tak mau hidup lagi.
kami pun Hening sejenak dan para warga Kampung tak ada
yang bersuara. “ siang hari ini kami sangat bahagia atas kehadiran bapak,
mungkin warga-warga di kampung ini belum sadar atas pentingnya sekolah. sekolah
itu sangat baik membuat anak-anak dapat memahami berbagai bidang ilmu dan
memiliki moral yang baik. jika anak-anak
sekolah mereka akan dilatih untuk bertanggung jawab atas semua hal yang mereka
lakukan sehingga sangat penting anak-anak di sekolah kan demi menjadi manusia
yang berintegritas, cerdas, dan berpikir
kritis.
Lalu Bapak tersebut menutup pembicaraannya dengan keluh kesah
yang mengharukan suara Hening dan tiba-tiba “ cukuplah sudah olok-olokkannya
itu tentang kebodohan kami warga Kampung ini.
sampai kapan kita akan memikul omongan masyarakat tetangga?. Jadi ayo
sekolahkan anak-anak kita semua, tak usah halangi Mereka sekolah biarkan mereka
bertahan di bangku sekolah kalau kita ingin maju maka sekolah adalah
jawabannya”.
itu adalah suara ayahku
dan untuk pertama kalinya aku mendengar Ayahku berbicara tentang sekolah. sungguh sejak aku hidup untuk pertama kalinya
aku mendengar Ayahku berbicara tentang sekolah yang membuatku bingung Ayah tak
pernah sekolah bahkan satu ijazah pun tidak ada tapi mengapa ia sangat peduli
tentang sekolah, dan memperjuangkan anaknya untuk harus sekolah.
mendengar apa yang
disampaikan oleh ayahku, Kepala desa pun melanjutkan pembicaraannya selalu
berkata “ Lihatlah Bapak Ibu para Kampung tetangga berlomba-lomba untuk bisa
mengikuti jenjang sekolah. oleh karena
itu ayo sekolahkan anak-anak kita bila perlu sampai ke jenjang perguruan
tinggi”. mendengar tambahan dari sang
kepala desa semua warga pun memberikan apresiasi dengan tepukan tangan yang
meriah. saat itu, kepala desa sangat
mendukung program sekolah kepada warga desanya
dan keluarga desa itu pun menyambutnya dengan senang hati.
PEWARIS BANGSA
Oleh: Prety Nenoliu
Aku masih duduk diam termenung
sebuah buku di tanganku
ku genggam erat
katanya bacalah semua
halaman demi halaman
untuk tahu siapa dirimu
dari buku itu
temukan apa yang kau
tahu
engkau pewaris bangsa
Elok dan kokoh
hasil jerih payah para
pejuang
dikau anak pelaris
bangsa
di tanganmu kuserahkan
segalanya
engkau generasi muda
pewaris bangsa
tetaplah menjaga bangsa
ini
agar bangsa yang indah ini tidak terpecah-belah
Wahai generasi muda
dikau lahir di tanah
yang aman dan damai
pertahankanlah
kedamaian dan kemerdekaan ini
karena di tanganmu lah
bangsa ini akan tetap jaya dan maju
ANAK BANGSA
Oleh: Vito Iron
Anak bangsa berjalan bersama
menjajaki peristiwa
membentang kisah
dengan ujung peluru dan
senjata handal
yang diperjuangkan
Bapak Bangsa terdahulu
genggam derita di
halaman awal
darah menetes
melahirkan bangsa
nyawa anak bangsa terkesan melelang
untuk membentuk
negeriku tercinta
anak bangsa duduk
bersantai
menikmati Negeri merdeka
dengan 1001 ketawa
karena hidup
berdampingan hati
MAMPUKAH BAHASA
INDONESIA MENJADI MEDIA
Oleh: Ker kepalain
Duar.
Sebagai bahasa nasional bahasa Indonesia (BI) sudah melalui proses perjalanan yang cukup panjang sejak 28
Oktober 1928. bahasa Indonesia pun telah
diuji sebagai bahasa nasional yang mampu mempersatukan bangsa dari beragam suku
dengan kemajuan latar belakang sosial dan budayanya yang berbeda.
dalam kondisi dan
situasi yang demikian menyedihkan kita sangat mengapresiasi kebijakan visioner
para pendahulu negeri yang telah menetapkan bahasa Melayu ( Indonesia) sebagai bahasa nasional. pengakuan dan penetapan bahasa nasional
ini, jelas memiliki kekuatan yang mampu
memikat para penuturnya secara emosional,
sehingga bahasa nasional bisa dimanfaatkan secara optimal di Ranah
publik berdasarkan kaidah-kaidah yang
telah ditetapkan atau disepakati.
dalam perkembangan
selanjutnya, Bahasa Indonesia juga telah ditetapkan sebagai bahasa negara (
resmi) bahkan telah ditinggikan
derajatnya melalui momentum “ Bulan Bahasa yang jatuh setiap bulan
Oktober. melalui kebijakan semacam ini,
setidaknya segenap memori anak bangsa tergugah
dan mengingatkan bahwa ternyata kita memiliki warisan kultural yang
telah menciptakan sejarah dalam semangat
persatuan dan hal ini benar-benar telah teruji keberadaannya sebagai media yang
memperkokoh kebhinekaan. dengan kata
lain bahasa Indonesia telah menjadi pengikat nilai persaudaraan sesama anak
bangsa secara emosional dan efektif.
bahasa Indonesia
sesungguhnya bisa menjadi media pembebasan Untuk mengantarkan negeri ini
sebagai bangsa yang lebih terhormat dan
bermartabat. hal ini dapat terwujud
apabila ada keteladanan dari para pemimpin elit negeri ini dengan menggunakan
bahasa yang lebih merakyat dan membumi bukan menggunakan bahasa kaum elit yang
berbelit-belit dan cenderung sulit dipahami.
kini setelah bahasa
Indonesia mengalami proses perjalanan yang cukup panjang dan berbicara perlu
ada gerakan penyadaran secara kolektif untuk memanfaatkan bahasa Indonesia
sebagai media komunikasi publik yang mencerahkan dan membebaskan. Bahasa
Indonesia perlu lebih dioptimalkan untuk membangun kebersamaan bersama-sama
rakyat, hingga akhirnya persoalan yang
rumit dan kompleks yang bendera negeri ini secara bertahap dan dapat memajukan
Indonesia menjadi lebih maju.
secara umum juga ada 4
aspek keterampilan yang disajikan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia yakni
menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. keempat aspek ini Tentu
saja tidak semuanya bisa ditumbuhkembangkan dengan menggunakan media
sosial namun perlu diimbangi dengan kemampuan membaca yang baik. dalam hal ini tentu semua elemen masyarakat
perlu terlibat aktif dalam melestarikan
bahasa Indonesia dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan seperti 4
keterampilan yang telah dijelaskan.
hal ini pula lebih
ditekankan kepada seluruh peserta didik
sebagai generasi penerus bangsa yang harus memiliki ilmu yang lebih optimal.
hal ini disarankan karena kecerdasan seseorang tergantung bagaimana kemampuannya menyimak berbicara
membaca dan menulis.
Dalam hal ini pula,
tentu peran bahasa Indonesia sangat penting untuk menunjang kemampuan
komunikasi melalui empat keterampilan
tersebut di atas. oleh karena itu, disarankan agar semua elemen masyarakat terlebih khusus
pelajar untuk terus melestarikan dan mempertahankan tingga
bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia dengan mengoptimalkan dirinya
melalui 4 keterampilan yang sudah dibahas sebelumnya.
Sekian dan terima
kasih
TANAH AIRKU
Oleh: Grace Masyur
Tanah Airku Indonesia
tanah kebanggaanku Indonesia
tanah pujaanku Indonesia
tempat di mana Aku berjuang
melahirkan dan dirikan kemerdekaan
kala itu Indonesia hancur berkeping-keping
peperangan terjadi nyawa banyak melayang
penindasan terjadi rakyat banyak Tersakiti
Indonesia sakit hati dan tak berhenti menangis
di saat itu aku bertekad
membangkitkan semangat para pejuang
hingga Indonesia merdeka kembalikan senyum
cerah
yang telah lama hilang meninggalkan sejarah untuk generasi baru
tanah airku semangat dan gairahku
takkan pernah pudar untukmu Indonesiaku
selamat Sumpah Pemuda
yang ke 95 tahun tanah airku
Jayalah terus Negeriku.
tanya ibunya