Persembahan valentine
  • Admin
  • 13 Februari 2023
  • 55 x
---------------

Renaja yang Jauh

“Anastasia Freska Lahur”

 

Ku terbangun dari tidurku yang lelap

Arunika telah menyapa bumiku

Ku teringat akan hari baru ini

Jiwaku terasa harsa berkat-Nya

 

Untukmu yang aksa

Ku titip rindu kepada bumantara

Melalui sandyakala

Untukmu yang mampu memberiku adiwarna

Melalui kasih sayangmu yang tiada tara.

 

Tiada lebih yang bisa kuberi untukmu

Dan jasa-jasamu padaku

Tanpamu, kehidupanku hanyalah lara.

Kasih sayangmu adalah abhinaya

Untuk hidupku.


Kamu adalah Cinta

(Mariani Heno)

 

Kamu adalah lagu cinta kami

Kamu adalah ikatan yang mengikat

Saat kita berjauhan ibu

Kamu adalah fondasi yang kuat

Untuk rumah tempat tinggal kami

Kamu adalah hati nurani dan kasih sayang

Mengajari inspirasi yang mengatakan untuk masa depan

Kamu adalah suara nalar

Yang menyuruh kami beristirahat

Kamu adalah pepatah kuno

Yang menyatakan kebijaksanaan

Kamu adalah sebuah kepercayaan

Kamu adalah orang pertama yang memberikan semangat saat aku lemah

Kau adalah cinta abadiku . . . oh ibuku. . . .


Kado special

(Anggi)

 

Aku tahu hari ini valentine

Tapi aku sengaja tidak memberimu

Bunga dan cokelat.

Aku takut bunga itu akan cemburu dengan ketampananmu

Aku takut, cokelat itu cemburu dengan kemanisanmu

Selalu kuingin sinarmu

Kau telah cerahi hitamku, hingga kau

Hempaskan segala pilu.

Mebiaskan senduh yang berlalu dengan senyummu yang manis.


Dirimu

(Alexandra Isabela Rodriques)

 

Dalam diam aku tertawan

Terbelanggu dalam kenyataan

Kau berikan sekuntum bunga

Yang ku tak tahu untuk siapa

           Bermain, nostalgia dalam pikiran

           Tapi taka da belenggu diantara kita

           Tak ada batas

Yang menawan kita

            Masih tak ku sangka

Pohon yang kutanam, kau singgahi juga

Diam-diam kau merawat cintaku

Yang ternyata kau balas perasaanku

Tak aku biarkan bersimpuh atas luka

Dirimu pelihara udara di dada

Masih tak percaya aku lakukan semua

Dirimu beri aku sekuntum cinta


Bintang

(Alexandra Isabela Rodriques)

 

Tak terhingga jumlahmu di angkasa

Berkeliapan memenuhi awan

Terang berbintik dengan menawan

Menembus pandang sampai di mata

Berterbangan kunang dalam dada

Berkeliapan bintang di raga

Tak bisa kutahan semua cahaya

Semburat cinta pada pandangan pertama

Walau jauh bintang di sana

Cahanyanya tetap sampai di sini juga

Tak kucapai bintang di sana

Kerlipnya menghiasi jantung saya

Tak ada bahagia yang bisa dipias

Gejolak bulan tak kala bintang nampak

Tak sia kutunggu ia di teras

Kini Nampak bintang melingkar pada tangan.



Dengan Pesan kutitipkan Kado

(Epi Delpan. IX D)

 

Gemuruh Semarah angina malam

Berhembus tak tahu arah

Memecah keheningan di balik keresahan

Memicu hiruk pikuk gelapnya malam

Kamu . . . .

Pemberi hasrat bernuansa romansa

Pemecah kerisauan gulita malam

Hingga rembulan tak kunjung redam

Tuk bertaut pada kegelapan

Kamu . . . .

Dengan puisi bertuliskan kiasan

Menunggu pagi menjemput malam

Menanti hari esok masih ada

Tuk memberi suatu harapan

Agar dengan pesan kutitipkan kado . . .